Konsultan Pajak – Kemudahan akses ke saham luar negeri, menjadikan investor Indonesia semakin tertarik untuk berinvestasi di pasar internasional. Namun, pajak saham asing merupakan isu krusial yang tidak boleh diabaikan. Memahami peraturan pajak ini tidak hanya penting untuk kepatuhan, tetapi juga berfungsi sebagai strategi untuk memastikan bahwa imbal hasil investasi tetap optimal dan tidak tergerus oleh kewajiban pajak yang tidak terkelola. Anda dapat berkonsultasi dengan Konsultasi Pajak Jakarta ketika mengalami kesulitan dalam mengelola pajak saham asing tersebut.

Ulasan ini akan membahas secara rinci bagaimana proses pajak saham asing mempengaruhi investor Indonesia, mulai dari aturan dasar dan metode perhitungan hingga tips berguna untuk mempertahankan investasi internasional yang menguntungkan. Dengan demikian, Anda tidak perlu khawatir menghadapi masalah pajak saat membangun portofolio asing Anda.

Jenis Pajak Saham Asing

Investor Indonesia perlu mengetahui berbagai jenis pajak saat berinvestasi di saham asing. Selain konsep pajak potong, yang umumnya diterapkan di negara asal saham, dua jenis pajak yang paling umum adalah pajak capital gain dan pajak dividen.

Pajak Dividen

Pajak dividen adalah potongan pajak atas pembagian keuntungan kepada pemegang saham oleh perusahaan asing. Besarnya bervariasi tergantung negara. Misalnya, dividen dari saham AS biasanya dipotong sebesar 30%. Tarif ini dapat diturunkan, misalnya menjadi 10% atau 15%, jika Indonesia dan negara tersebut memiliki perjanjian pajak (P3B).

Pajak atas Keuntungan Modal

Keuntungan dari selisih antara harga jual yang lebih tinggi dan harga beli saham asing dikenakan pajak keuntungan modal. Untuk jenis pajak ini, tidak ada pemotongan otomatis di luar negeri. Dengan tarif pajak penghasilan progresif (5%–35% tergantung pada kelompok penghasilan), investor Indonesia harus mencatat keuntungan ini dalam laporan pajak tahunan mereka.

Baca Juga: Mengapa Perusahaan Wajib Memahami Pelaporan Pajak Secara Online Mulai Tahun 2025 dan Seterusnya?

WHT atau Withholding Tax

Negara asal akan memotong pajak (WHT) secara di muka dari penghasilan yang diterima oleh investor luar negeri, terutama dividen. WHT mengurangi pembayaran dividen sekaligus mengurangi kewajiban pajak di Indonesia melalui mekanisme kredit pajak (sesuai dengan P3B dan peraturan perpajakan). Misalnya, saham AS memberikan dividen sebesar $100 kepada investor. Hanya USD 70 yang diterima dengan pemotongan WHT sebesar 30%.

Cara Mengajukan Laporan Pajak Tahunan dan Melaporkan Pajak

Jika menemukan kebuntuan dalam melaporkan pajak tahunan atas saham asing, Anda dapat meminta bantuan pada Konsultan Pajak Jakarta yang pastinya mampu menyelesaikan segala permasalah pajak Anda. Namun, jika Anda ingin memahaminya berikut ini adalah cara untuk melaporkan pajak pada laporan pajak tahunan, ikuti langkah-langkah berikut:

• Pertama, catat semua penghasilan yang Anda peroleh sepanjang tahun, termasuk dividen dan keuntungan dari pembelian dan penjualan saham.
• Jika penghasilan dalam mata uang asing, gunakan kurs tukar pajak Bank Indonesia yang berlaku pada tanggal transaksi untuk mengonversinya ke Rupiah.
• Pilih formulir SPT 1770 untuk orang pribadi setelah masuk ke aplikasi DJP Online.
• Tambahkan dividen ke kolom penghasilan bruto di Lampiran I.
• “Penghasilan Asing atau Lainnya” mencakup keuntungan modal.
• Aset saham yang masih dimiliki pada akhir tahun dilaporkan di Lampiran IV.
• Laporkan realisasi investasi melalui Coretax sebelum batas waktu untuk dividen bebas pajak.
• Isi Formulir Kredit Pajak Asing jika Anda menghadapi pajak ganda.
• Ingat untuk mengklaim pajak yang telah dipotong di negara asal Anda, seperti pajak potong di AS, sebagai kredit pajak asing.
• Dokumen resmi, seperti laporan dari broker atau bukti pemotongan, harus disimpan. Tidak akan ada pajak ganda karena kredit ini akan mengurangi pajak yang harus Anda bayar di Indonesia.
• Bayar selisihnya melalui e-Billing dengan memilih kode 411128 untuk pajak penghasilan akhir jika perhitungan menunjukkan kekurangan akibat tarif pajak penghasilan Indonesia yang lebih tinggi.
• Simpan semua dokumen yang relevan, seperti kurs konversi mata uang, laporan transaksi, dan sertifikat pajak potong, agar Direktorat Jenderal Pajak dapat mengaksesnya dengan mudah atas permintaan.

Apabila Anda yang berada di Jakarta memiliki permasalahan pajak, dan membutuhkan bantuan dari konsultan pajak Jakarta profesional terpercaya, Anda dapat menghubungi kami di halaman ini untuk melakukan konsultasi pajak secara online. Agar pembayaran pajak bisnis Anda optimal dan tidak mahal.