Menghitung Penghasilan Fiskal Menurut Kebijakan Perpajakan

Menghitung Penghasilan Fiskal Menurut Kebijakan Perpajakan

Jasa Konsultasi Pajak – Konsultan pajak Jakarta akan membantu Anda untuk menyelesaikan seluruh urusan perpajakan yang mungkin Anda kebingungan untuk menyelesaikannya. Karena spesialis pajak seperti ini memiliki pengetahuan yang luas dan banyak pengalaman untuk mengatasi kendala-kendala perpajakan yang ada. Sebagai wajib pajak tentu saja bagi Anda penting untuk setidaknya mengetahui apa saja jenis pajak yang menjadi tanggungjawab Anda, seperti halnya mengenai bagaimana cara untuk menentukan penghasilan fiskal sesuai dengan aturan perpajakan. Informasi seperti ini pastinya akan penting bagi anda ketika belajar perpajakan, ulasan Berikut ini akan membahas lebih lanjut mengenai hal ini.

Dalam menyusun SPT tahunan atau surat pemberitahuan tahunan PPh atau pajak penghasilan, maka rekonsiliasi fiskal merupakan tahapan yang tidak dapat Terlewatkan. Rekonsiliasi fiskal dilakukan sesudah wajib pajak mempersiapkan laporan keuangan dan pembukuannya. Tahapan seperti ini akan berisi tentang mekanisme penyesuaian laba komersial maupun penghasilan yang tercatat dalam laporan keuangan. Sederhananya, rekonsiliasi ini bisa diartikan sebagai ikhtisar yang memuat perincian perbedaan antara dua akun maupun lebih. Rekonsiliasi fiskal dilakukan sesuai dengan kebijakan perundang-undangan perpajakan.

Tujuan dari Rekonsiliasi fiskal tersebut adalah supaya bisa memberikan penentuan besarnya laba maupun rugi secara fiskal yang menjadi dasar penghitungan pajak terutang. Rekonsiliasi fiskal bisa terjadi disebabkan karena terdapat perbedaan perlakuan antara akuntansi dan perpajakan. Laporan keuangan sesuai dengan ketentuan yang disusun menurut PSAK atau Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan , yang mana sejalan dengan konvergensi IFRS yang menganut principle based. Berbeda dengan hal ini, kebijakan peraturan yang mengatur perpajakan mempunyai ketentuan tersendiri berkaitan dengan penggolongan komponen dalam laporan keuangan.

Misalnya adalah kebijakan pajak yang sudah mengatur berbagai biaya yang bisa menjadi pengurang dan berbagai biaya yang tidak bisa menjadi pengurang dalam menentukan penghasilan yang dikenakan pajak. Dengan demikian perpajakan mengikuti aturan rule based.

Perbedaan Temporer dan Perbedaan Permanen

Karena perbedaan seperti ini wajib pajak harus melakukan rekonsiliasi fiskal.Sehingga perbedaan yang muncul pada proses rekonsiliasi bisa dibagi menjadi dua, yakni yang pertama adalah beda waktu atau beda temporer dan selanjutnya beda tetap atau beda permanen. Beda temporer ini bisa terjadi pada saat ada perbedaan metode yang dipergunakan. Misalnya apabila terdapat perbedaan penilaian persediaan dan perbedaan umur manfaat dari sebuah aset. Sama halnya dengan namanya, perbedaan tersebut sifatnya hanyalah sementara sehingga akan bisa diselesaikan di masa depan Karena disebut sebagai beda waktu maka perbedaan yang terjadi hanya akan memperhitungkan waktu pengakuannya saja.

Baca Juga: Pengenaan Pajak Semakin Tinggi Saat Pegawai Menerima Bonus, Mengapa Bisa?

Di samping itu, beda permanen bisa terjadi pada saat terdapat perbedaan perlakuan kedua aturan, yakni antara akuntansi dan perpajakan. Sebagai contoh sesuai dengan kebijakan akuntansi penghasilan sewa bangunan merupakan tergolong pada komponen penghasilan, Tetapi menurut peraturan perpajakan jenis penghasilan ini dibebankan tarif pajak final, yang mana.

Artinya bahwa penghasilan sewa tidak dimasukkan dalam penghitungan penghasilan yang kena pajak. Penghasilan fiskal merupakan besaran dari penghasilan wajib pajak yang sudah disesuaikan dengan kebijakan peraturan perundang-undangan perpajakan. Apabila anda sebagai wajib pajak ingin melakukan penghitungan penghasilan fiskal, maka anda harus melakukan yang namanya proses rekonsiliasi fiskal.

Kendati demikian, besarnya pajak penghasilan terutang tidak dihitung dari penghasilan fiskal. Pajak perlu melakukan penghitungan pajak penghasilan dengan mengalihkan penghasilan yang dikenakan pajak dengan tarif pajak penghasilan yang berlaku. Namun, Anda tidak perlu khawatir apabila bingung atau tidak tahu bagaimana cara melakukan kewajiban perpajakan seperti ini, Anda bisa meminta bantuan pada konsultan pajak Jakarta.

Apabila Anda yang berada di Jakarta memiliki permasalahan pajak, dan membutuhkan bantuan dari konsultan pajak Jakarta profesional terpercaya, Anda dapat menghubungi kami di halaman ini untuk melakukan konsultasi pajak secara online. Agar pembayaran pajak bisnis Anda optimal dan tidak mahal.

Tags: No tags