Proses menemukan, mengonfirmasi, dan memantau pekerjaan yang cermat yang dilakukan oleh konsultan pajak Jakarta terhadap sebuah perusahaan dikenal sebagai “uji tuntas” atau Due Diligence. Tindakan ini dilakukan untuk menjamin bahwa transaksi sesuai dengan profil, ciri-ciri, dan pola transaksi. Bisnis yang terlibat dalam investasi skala besar, merger, restrukturisasi, dan akuisisi perusahaan biasanya melakukan kegiatan ini. Tujuan utamanya adalah untuk memeriksa berbagai faktor, termasuk kewajiban, pajak, masalah hukum, lingkungan, sumber daya manusia, dan area lainnya, adalah tujuan dari uji tuntas ini.
Meskipun melakukan uji tuntas merupakan tugas yang mahal dan menantang, namun tidak diragukan lagi, hal ini dapat menyederhanakan, mengamankan, dan bebas masalah dalam proses pembelian atau penggabungan bisnis. Uji tuntas hukum, keuangan, dan pajak adalah tiga kategori yang termasuk dalam uji tuntas. Namun, dalam artikel ini, kami akan membatasi pembahasan pada Tax Due Diligence.
Keuntungan Melakukan Tax Due Diligence
Proses yang dikenal sebagai “Tax Due Diligence” melibatkan peninjauan secara independen terhadap sejumlah masalah terkait pajak yang berkaitan dengan transaksi atau aktivitas komersial perusahaan. Tujuan Tax Due Diligence adalah untuk memastikan kewajiban pajak perusahaan di masa lalu untuk tujuan akuisisi atau merger. Sebelum bisnis melakukan akuisisi, kita dapat memastikan kemungkinan dan risiko masalah pajak melalui Tax Due Diligence. Bisnis yang melakukan kesalahan atau kelalaian dalam Tax Due Diligence dapat menghadapi hukuman berat dari pemerintah. Jika penghindaran pajak ditemukan melalui Tax Due Diligence, hal ini dapat berdampak negatif pada reputasi perusahaan.
Uji tuntas pajak dapat dikategorikan sebagai pemeriksaan yang lebih ketat dan terfokus karena tidak hanya memeriksa kinerja perusahaan selama tahun sebelumnya, tetapi juga memverifikasi bahwa perusahaan tersebut telah mematuhi semua peraturan perpajakan yang berlaku. Karena dilakukan oleh berbagai profesional, termasuk ahli pajak, hukum, dan keuangan, metode ini juga digunakan untuk mendeteksi masalah pajak untuk memeriksa kepatuhan pajak secara akurat.
Proses Pelaksanaan Tax Due Diligence
Dengan menerapkan Tax Due Diligence, bisnis memastikan bahwa perusahaan yang diakuisisi akurat dan berdasarkan fakta dan pelaporan di lapangan. Data dan informasi tentang pajak, termasuk pembiayaan, jenis transaksi, pendapatan, pemotongan dan pemungutan pajak, serta topik terkait lainnya, diperlukan untuk melakukan proses uji tuntas ini. Secara umum, data tertentu dapat dikumpulkan dengan mengumpulkan informasi pembayaran pajak dari tahun sebelumnya, data pajak, termasuk tunggakan atau penundaan pajak, dan mengumpulkan lebih banyak informasi tentang agen pajak perusahaan.
Baca Juga: Klinik dan Rumah Sakit: Bagaimana Pengenaan Pajak dan Ketentuannya?
Mengadakan pertemuan dengan pemegang saham untuk mempelajari lebih lanjut tentang tujuan dan rencana perusahaan untuk menetapkan prosedur yang akan diikuti adalah salah satu langkah yang dapat diambil untuk menguji Tax Due Diligence. Selain perencanaan itu sendiri, sangat penting untuk memeriksa dokumen-dokumen lain yang terkait dengan bisnis, karena pihak pengakuisisi akan menggunakannya untuk melakukan analisis dan perubahan semaksimal mungkin sebagai tanggapan atas temuan evaluasi audit.
Contoh Daftar yang Digunakan untuk Menerapkan Tax Due Diligence
Pihak-pihak yang berkepentingan seperti konsultan pajak Jakarta akan mengevaluasi uji tuntas ini dengan lebih baik dengan menggunakan daftar implementasi. Ilustrasi daftar pelaksanaan Tax Due Diligence dapat dilihat di sini:
- Evaluasi pengembalian pajak penghasilan: Evaluasi ini mencakup semua pajak yang telah dibayarkan, pajak yang diharapkan akan dibayarkan, dan setiap potensi understatement dalam biaya yang dapat diakui sebagai pajak dari perusahaan yang diakuisisi.
- Menelaah pemeriksaan pajak untuk perusahaan: Penelaahan dilakukan dengan menilai hasil audit sebelumnya, dampak audit saat ini terhadap transaksi, dan kemungkinan kewajiban pajak perusahaan yang diakuisisi.
- Menyadari proses akuntansi: Untuk mencegah dampak negatif, implikasi pajak dari akuisisi harus dinilai ulang dengan menggunakan pendekatan perusahaan pengakuisisi jika perusahaan yang diakuisisi menggunakan pendekatan yang berbeda.
Apabila Anda yang berada di Jakarta memiliki permasalahan pajak, dan membutuhkan bantuan dari konsultan pajak Jakarta profesional terpercaya, Anda dapat menghubungi kami di halaman ini untuk melakukan konsultasi pajak secara online. Agar pembayaran pajak bisnis Anda optimal dan tidak mahal.