Konsultasi Pajak – Direktorat Jenderal Pajak (DJP) telah mengadopsi format rekonsiliasi fiskal baru bersamaan dengan sistem administrasi pajak Coretax yang modern. Perubahan signifikan pada pelaporan SPT Pajak Penghasilan Badan terjadi akibat peralihan ini, terutama terkait penyesuaian antara ketentuan pajak dan laporan keuangan komersial.
Rekonsiliasi fiskal tidak lagi sekadar persyaratan administratif karena kemajuan dalam organisasi, transparansi, dan integrasi; kini rekonsiliasi fiskal menjadi alat penting untuk meningkatkan kepatuhan pajak dan mengurangi kemungkinan kesalahan pelaporan. Namun, jika Anda kebingungan bagaimana mengelola perpajakan perusahaan Anda, maka lebih baik untuk berkonsultasi dengan konsultan pajak Jakarta.
Mengapa Rekonsiliasi Fiskal Penting, dan Apa Artinya?
Proses penyeimbangan laba rugi komersial (berdasarkan PSAK) dengan laba rugi fiskal (berdasarkan ketentuan Undang-Undang Pajak Penghasilan) disebut rekonsiliasi fiskal. Mengapa hal ini penting? Karena aturan fiskal tidak mengakui semua pendapatan dan biaya yang diakui berdasarkan standar akuntansi. Perhitungan penghasilan kena pajak (PKP) dapat tidak akurat tanpa rekonsiliasi yang memadai, berisiko menimbulkan koreksi pajak di masa depan oleh otoritas.
Perubahan format rekonsiliasi fiskal secara resmi diatur oleh PER-11/PJ/2025 Pasal 84–89. Aturan ini menggantikan format lama e-SPT dan e-Form dengan mengintegrasikan pengajuan laporan pajak dengan sistem Coretax, yang menyediakan sinkronisasi data secara real-time dan validasi otomatis.
Format Rekonsiliasi Fiskal Sebelum Coretax
Formulir 1771-I, yang mengatur rekonsiliasi fiskal dalam laporan pajak penghasilan korporasi tahunan sebelum implementasi Coretax, berisi format rekonsiliasi fiskal. Rekonsiliasi dilakukan dengan gaya sebelumnya menggunakan tabel penyesuaian yang dibagi menjadi dua kelompok utama:
Perubahan Fiskal yang Menguntungkan
Ini termasuk peningkatan laba komersial, seperti pendapatan yang perlu diakui untuk tujuan pajak tetapi belum dicatat secara komersial atau pengeluaran yang tidak dapat dikurangkan.
Baca Juga: NPWP Sementara di Coretax: Risiko, Dampak, dan Cara Mengatasinya
Perubahan Fiskal yang Merugikan
Pengeluaran yang dapat dikurangkan secara fiskal tetapi belum dilaporkan secara komersial atau pendapatan yang diakui dalam laporan akuntansi tetapi tidak dikenakan pajak merupakan contoh penurunan laba komersial. Formulir rekonsiliasi fiskal versi sebelumnya dibuat secara terpisah dari laporan pajak utama. Biasanya, wajib pajak menggunakan aplikasi e-SPT atau mengisi data secara manual, lalu mengunggah file CSV atau PDF melalui e-Filing.
Format Rekonsiliasi Fiskal di Era Coretax
Sistem baru berdasarkan Standarisasi Akun Laporan Keuangan (Chart of Accounts/COA) diperkenalkan oleh DGT dengan adopsi Coretax. Setiap penyesuaian fiskal dalam format terbaru ini harus terhubung secara tepat dengan Kode Akun dan Nama Akun yang distandarisasi oleh DGT. Perubahan ini meningkatkan akurasi dan detail prosedur rekonsiliasi anggaran. Selain melaporkan ketidaksesuaian secara manual, wajib pajak kini harus menggunakan sistem Coretax untuk memindahkan nilai akun laporan laba rugi dari laporan keuangan komersial ke laporan fiskal. Fitur utama format baru meliputi:
- Membuat perbedaan yang jelas antara perbedaan pajak tangguhan sementara dan permanen.
- Memudahkan audit DJP dan pelaporan yang lebih transparan.
Tips untuk Mengelola Format Rekonsiliasi Fiskal Baru Coretax
Berikut adalah beberapa tips berguna untuk membantu wajib pajak korporasi menghindari tantangan saat mengajukan laporan pajak tahunan dalam format terbaru:
- Perbarui Pengetahuan Pajak Anda: patuhi peraturan dan petunjuk resmi terbaru yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Pajak (DJP).
- Lakukan tinjauan internal sebelum mengunggah laporan keuangan ke Coretax untuk memastikan kesesuaian dengan peraturan pajak dan standar akuntansi.
- Berkonsultasi dengan Konsultan Pajak Jakarta: terlebih apabila Anda menemukan transaksi yang sulit dipahami dan terdapat perbedaan signifikan dari laporan fiskal dan komersial.
Salah satu langkah penting dalam modernisasi administrasi pajak adalah penggunaan Coretax untuk menerapkan format rekonsiliasi fiskal baru. Bagi bisnis, menyadari perkembangan ini sejak dini sangat penting untuk menjaga kepatuhan dan mengurangi kemungkinan koreksi di masa depan.
Apabila Anda yang berada di Jakarta memiliki permasalahan pajak, dan membutuhkan bantuan dari konsultan pajak Jakarta profesional terpercaya, Anda dapat menghubungi kami di halaman ini untuk melakukan konsultasi pajak secara online. Agar pembayaran pajak bisnis Anda optimal dan tidak mahal.